Rabu, 16 Januari 2019

Kingdom Protista

Protista merupakan salah satu Kingdom dalam sistem klasifikasi makhluk hidup.  
Kingdom Protista bersifat polifiletik, yaitu anggotanya berasal dari berbagai jenis nenek moyang.  Ciri-ciri umum Protista: 
1) Eukariotik. 
2) Uniselular atau multiselular koloni. 
3) Umumnya bersifat aerob.  

Karena bersifat polifiletik, secara garis besar Protista dibagi menjadi: 
1) Protista mirip jamur 
2) Protista mirip tumbuhan (alga) 
3) Protista mirip (protozoa) 

B. PROTISTA MIRIP JAMUR  
Protista mirip jamur adalah protista yang merupakan anggota lama dari kingdom Fungi.  
Jamur protista dipindahkan dari kingdom Fungi karena cara reproduksi dan siklus hidupnya sesungguhnya berbeda dengan kingdom Fungi.  
Protista mirip jamur terbagi menjadi dua, yaitu Myxomycota dan Oomycota. 

1) Myxomycota ( slime molds ) 
Myxomycota atau jamur lendir adalah jamur protista yang memiliki ciri: 
a. Heterotrof. 
b. Aseluler. 
c. Berpigmen kuning, jingga atau warna terang lain. 
d. Alat gerak berupa pseudopodia atau flagellum. 

Myxomycota hidup pada dua fase, yaitu fase ameboid (bebas) dan fase dewasa (reproduksi). Myxomycota hidup sebagai agregat dengan sitoplasma berinti sel banyak yang disebut plasmodium. Plasmodium mendapat makanan dengan menelan organisme lain secara fagositosis. 

 
Gambar. Siklus hidup jamur lendir.

Pada fase dewasa, jamur lendir bereproduksi secara aseksual atau seksual. 
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri, fragmentasi, atau pembentukan spora berflagel (myxoflagel) yang akan menjadi myxamoeba. 
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan dua myxamoeba menjadi amebozigot. Contoh: Dictystelium discoideum, Physarium sp. 

2) Oomycota ( water molds )  

Oomycota atau jamur air adalah jamur protista yang memiliki ciri: 
a. Heterotrof. 
b. Umumnya uniseluler. 
c. Tersusun atas hifa senositik. 
d. Dinding sel tersusun atas selulosa, namun tidak berkloroplas. 

Jamur air bereproduksi secara aseksual atau seksual. 
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan menghasilkan zoospora yang memiliki dua flagel. 
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan menghasilkan zigot dari pertemuan gamet jantan yang dihasilkan anteridium dan gamet betina yang dihasilkan oogonium. 
Contoh: Saprolegnia (parasit ikan) , 
P l a s m o p o r a v iti c o l a (jamur anggur), 
P h y t o p h t o r a i n f e s t a n s (jamur kentang dan tomat). 

C. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN  
Protista mirip tumbuhan dapat disebut sebagai fitoplankton (uniseluler) atau alga/ganggang (multiseluler).  
Ukuran ganggang berkisar antara 25µm ( Navicula ) sampai 50m ( Macrocytis ).
Ganggang memiliki beberapa bagian khusus pada struktur selnya, yaitu terdapat: 
a. Dinding sel yang terbuat dari selulosa yang sangat tipis. 
b. Membran sel dilengkapi lapisan pelikel yang lentur dibawahnya. 
c. Kloroplas, organel yang mengandung pigmen fotosintesik untuk fotosintesis. 
d. Granula penyimpanan, tersebar di dalam kloroplas yang digunakan untuk menyimpan karbohidrat/pati. 
e. Pirenoid, tempat penyimpanan karbohidrat utama yang terletak di dalam kloroplas.
f. Bintik mata (reseptor cahaya), mengatur cahaya masuk ke detektor cahaya. Detektor cahaya akan menerima cahaya yang diatur bintik mata, kemudian sel bergerak mengikuti arah cahaya. 

g. Vakuola kontraktil, sebagai alat untuk osmoregulasi. 
h. Vakuola makanan, sebagai alat pencerna makanan yang masuk melalui sitostoma. 
i. Flagella, dimiliki spesies yang motil atau dapat bergerak bebas. Selain itu, ganggang tergolong tumbuhan yang memiliki tubuh bertalus.  

Reproduksi ganggang dilakukan secara aseksual dan seksual. 
1) Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan zoospora. 
2) Secara seksual dilakukan dengan pembentukan zigot secara: 
a. Secara isogami, gamet jantan dan betina ukurannya sama besar. 
b. Secara anisogami, gamet jantan dan betina ukurannya berbeda. 
c. Secara oogami, gamet berupa sel sperma dan sel telur.
 


https://www.artikelbelajar.com/wp-content/uploads/2017/12/Pengertian-Ganggang-Ciri-Contoh-Reproduksi-Cara-Hidup-dan-Habitat.gif 
Gambar. Reproduksi ganggang. (sumber google.com)

Klasifikasi ganggang berdasarkan pigmen fotosintetik dan bentuk cadangan makanan. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8oI4rotrlBYOA8z8LmEp5Q3VDFC81HKhpt4S7jG1u8Oz9UkpT7uFOXd2RDfZ1O-3xOo_s-GcBIlk61G0ndiT4QVrE3rbiYEDxbE_CYbXqau_2EyeVB9hnezGZdhMUEKpiT42d_d8A5NF5/s1600/klarifikasi.png

1) Euglenophyta 
Merupakan ganggang dengan bentuk peralihan dari hewan dan tumbuhan. Euglenophyta hidup secara autotrof ketika mendapat cahaya cukup dan secara heterotrof ketika cahaya kurang.
Ciri Euglenophyta: 
1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b (hijau). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk paramilum. 
3. Uniseluler. 
4. Dinding sel berupa selulosa yang dilengkapi pelikel. 
5. Bergerak bebas dengan satu atau dua flagella di ujung anterior. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP6dfhIyVncKvhIxXXbJ2-dPvlSqa6MorSi1n2NTAGgSIMG9TMZqqLhs5XDyFycI4eO5e9KTV-QRumAXSZFcQS11Ap4d9YGH7o93V2uQECilNgSfKXQh0mE_JZPK58-S2oAIBli_D2v9Cn/s1600/181797-004-25CFBABD.jpg
gambar Euglena sp. (sumber : google.com)

6. Memiliki bintik mata yang tersusun atas pigmen fikobilin (merah-biru). 
7. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. 
Contoh: Euglena viridis (parameter pencemaran). 

2) Chlorophyta (ganggang hijau) 
Merupakan ganggang yang menjadi nenek moyang tumbuhan utama. Euglenophyta hidup sebagai epifit atau fitoplankton di dalam air.
Ciri Chlorophyta: 
1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b (hijau). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk amilum dan minyak. 
3. Uniseluler atau multiseluler koloni. 
4. Dinding sel berupa selulosa. 
5. Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. 
6. Reproduksi seksual dengan cara isogami, anisogami dan oogami. 

Bentuk-bentuk Chlorophyta: 
a. Uniseluler sesil (bulat mangkuk) 
Contoh: Chlorella, Chlorococcum
b. Uniseluler motil (bulat telur) 
Contoh: Chlamydomonas
c. Multiseluler koloni sesil (koloni jala) 
Contoh: Hydrodictyon.
d. Multiseluler koloni motil (koloni bulat) 
Contoh: Volvox
e. Filamen
 
Contoh:
Spirogyra
(spiral) , Oedogonium,
Ulothrix (jala) 

f. Talus 
Contoh: Ulva atau selada laut. 

3) Rhodophyta (ganggang merah) 
Ciri Rhodophyta: 
1. Memiliki pigmen utama fikoeritrin (merah). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluorid. 
3. Multiseluler bertalus (makroskopis). 
4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan lendir di luar dan miofibril di dalam. 
5. Reproduksi aseksual dengan karpospora yang terbentuk dari tetraspora. 
6. Reproduksi seksual dengan pembentukan zigot dari gamet jantan yang dihasilkan spermatangium dan gamet betina yang dihasilkan karpogonium. 
Contoh: Eucheuma (rumput laut), Palmaria, Gelidium, Gracilaria, Gigartina

4) Pyrrophyta/Dinoflagellata (ganggang api) 
Ciri Pyrrophyta: 
1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan xantofil (kuning) yang peka terhadap cahaya. 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk amilum/pati. 
3. Uniseluler. 
4. Dinding sel berupa selulosa. 
5. Tubuhnya mengandung fosfor yang bersifat fluorose ns yang dapat memendarkan cahaya hijau-biru di malam hari. 
6. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung anterior dan membentuk pusaran air ketika bergerak. 7. Peledakan populasi di perairan hangat menyebabkan fenomena red tide dan menghasilkan racun. a. Neurotoksin, contohnya dihasilkan oleh Gymnodium breve
b. Ciguatoksin, contohnya dihasilkan Gambierdiscus toxicus
8. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. 

5) Phaeophyta (ganggang coklat) 
Phaeophyta hidup menempel pada substrat dan bagian lainnya mengapung di atas air. 
Ciri Phaeophyta: 
1. Memiliki pigmen utama xantofil (kuning) dan fukosantin (coklat). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk laminarin. 
3. Multiseluler bertalus (makroskopis). 
4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan gumi dan asam alginat di luar. 
5. Dilengkapi gelembung udara untuk penyimpanan nitrogen dan mengapung. 
6. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan pembentukan zoospora. 
7. Reproduksi seksual dengan cara isogami dan oogami. 
Contoh: Sargassum vulgare (gulma laut), Turbinaria decurrens, Macrocystis, Fucus serratus, Laminaria .
 

6) Chrysophyta (alga keemasan/pirang) 
Chrysophyta hidup sebagai fitoplankton di perairan tawar. 
Ciri Chrysophyta: 
1. Memiliki pigmen utama fukosantin (coklat), karoten (jingga) dan xantofil (kuning). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk leukosin dan laminarin. 
3. Uniseluler atau multiseluler koloni atau filamen. 
4. Dinding sel berupa hemiselulosa dengan pektin atau silika. 
5. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung anterior. 
6. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner dan fragmentasi.  
7. Reproduksi seksual dengan pem-bentukan auksospora. 
Contoh: Mischococcus, Synura, Dinobryon

7) Bacilliriophyta/Diatom 
Diatom adalah ganggang yang memiliki struktur yang tersusun atas bagian tutup (epiteka) dan bagian wadah (hipoteka). 

Struktur Diatom: 
Diatom merupakan bioluminosens di perairan laut yang dapat memendarkan cahaya di malam hari. Ciri Diatom: 
1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan xantofil (kuning). 
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk leukosin. 
3. Uniseluler atau multiseluler koloni.
4. Dinding sel berupa selulosa dan di antara hipoteka dan epiteka terdapat rafe (celah) yang mengandung silika (kersik). 
5. Mensekresikan tanah Diatom. 
6. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan hipoteka dan epiteka. 
7. Reproduksi seksual dengan pembentukan auksospora. Bentuk-bentuk Diatom: a. Pennalean, tubuh simetris bilateral. 
Contoh:
Rhaponeis sp, Trinaria regina, Navicula sp, Pinnularia sp. 
b. Centralean, tubuh simetris radial. 
Contoh:
Triceratium pentacrinus, Arachnoidiscus ehrenbergi


Macam-macam kelompok diatom. Rhaponeis, Triceratium pentacrinus, Arachnoidiscus ehrenbergi, dan Trinacria regina 
Macam-macam kelompok diatom. (a) Rhaponeis,
(b) Triceratium pentacrinus, (c) Arachnoidiscus ehrenbergi, dan (d) Trinacria regina (sumber google.com)
D. PROTISTA MIRIP HEWAN  
Protista mirip hewan dapat disebut sebagai zooplankton (uniseluler) atau protozoa (multiseluler).  Ciri umum Protozoa: 
1) Uniseluler. 
2) Memiliki alat gerak yang dapat berupa: 
a. Pseudopodia, merupakan juluran sitoplasma yang terjadi akibat gerakan ektoplasma dan endoplasma yang merupakan mikrofilamen. 
b. Flagel, merupakan bulu cambuk yang merupakan juluran mikrotubulus. Flagel berukuran besar dan jumlahnya sedikit. 
c. Silia, merupakan bulu getar yang merupakan juluran mikrotubulus. Silia berukuran kecil dan jumlahnya banyak dan tersebar. 
3) Reproduksi dilakukan secara: 
a. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. 
b. Secara seksual dilakukan dengan konjugasi.

Klasifikasi Protozoa: 
1) Rhizopoda Rhizopoda atau Sarcodina adalah protozoa yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang disebut gerak amoeboid. Struktur sel Rhizopoda: 
Ciri Rhizopoda: 
1. Uniseluler. 
2. Heterotrof. 
3. Bergerak dengan pseudopodia secara amoeboid. 
4. Mencari makan dengan memangsa alga lain dengan menangkapnya menggunakan pseudopodia. Makanan yang ditangkap lalu ditelan melalui sitostoma secara endositosis, lalu menuju vakuola makanan untuk dicerna. 
5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. 

Klasifikasi Rhizopoda berdasarkan habitat: 
a. Ektoamoeba/Gymnoamoeba 
Hidup bebas di daerah lembab dan merupakan detritivor. 
Contoh: Amoeba proteus, Chaos carolinense
b. Entamoeba 
Hidup sebagai parasit. 
Contoh: Entamoeba coli (diare),
E. ginggivalis (radang gusi),
E. histolytica
dan E. dysentriae (disentri). 
c. Cercozoa Hidup di dalam tanah. 
Cercozoa memiliki cangkang yang terbuat dari silika/kapur. 
Contoh: Ebridea dan Proteomyxidea
d. Foraminifera dan Radiolaria Hidup di perairan laut.
Foraminifera dan Radiolaria memiliki cangkang berongga yang terbuat dari silika/kapur. Setelah mati, cangkang Foraminifera akan membentuk tanah globigerina, dan cangkang Radiolaria akan membentuk lumpur radiolaria. 
 
gambar sumber google.com
Contoh Foraminifera: Globigerina (pendeteksi hidrokarbon di perut bumi).

Contoh Radiolaria: Collosphaera (alat penggosok), Acanthometron. 

https://biologyboom.com/wp-content/uploads/2014/07/9.jpg 
gambar sarcodina bercangkang (sumber google.com)
2) Flagellata 
Flagellata atau Mastigophora adalah protozoa yang bergerak menggunakan flagel (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai alat renang. 
Ciri Flagellata: 
1. Uniseluler. 
2. Autotrof atau heterotrof. 
3. Umumnya parasit. 
4. Bergerak dengan flagel dengan berenang. 
5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.
Klasifikasi Flagellata berdasarkan klorofil: 
a. Fitoflagellata, yaitu flagellata berklorofil atau tumbuhan (biasanya diklasifikasikan sebagai alga). Contoh: Euglena, Volvox, Noctiluca. 
b. Zooflagellata, yaitu flagellata tidak berklorofil atau hewan. 
Contoh: Trypanosoma gambiense, T. rhodesiense, T. evansi, Trichomonas vaginalis, Trichonympha, Leish mania, Giardia lambia. 

Peranan Flagelata :
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense : penyakit tidur Afrika, dibawa lalat tsetse
 Trypanosoma cruzi : anemia anak-anak
Trypanosoma evansi : penyakit sura/malas hewan, dibawa lalat tabanus
Trypanosoma brucei : penyakit nagana hewan
Trichomonas vaginalis : trikomoniasis (penyakit alat kelamin wanita dan pria)
Leismenia donovani : penyakit kala azar (pembengkakan limpa), dibawa lalat Pholotobomus
Leishmania tropica : penyakit kulit oriental 

3) Ciliata Cilliata atau Ciliaphora atau Infusoria merupakan protozoa yang bergerak menggunakan silia/bulu getar yang berfungsi sebagai alat renang. 
Struktur sel Ciliata:
a. Silia 
b. Celah mulut ( oral groove ) 
c. Sitostoma 
d. Vakuola makanan 
e. Vakuola kontraktil 
f. Mikronukleus, yaitu inti yang memiliki fungsi generatif (konjugasi). 
g. Makronukleus, yaitu inti yang memiliki fungsi vegetatif (pertumbuhan dan perkembangbiakan). 
h. Trikokis, terletak di bawah membran sel yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh. 
http://microbiologynotes.com/wp-content/uploads/2015/12/Structure-of-Paramecium.gif
 gambar Paramecium sp. (sumber google.com)

Ciri Ciliata: 
1. Uniseluler. 
2. Heterotrof. 
3. Bergerak dengan silia. 
4. Mencari makan dengan menangkapnya menggunakan silia dan memasukkan makanan ke dalam sitostoma. Makanan yang ditangkap lalu ditelan melalui sitostoma secara endositosis, lalu menuju vakuola makanan untuk dicerna.
5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner secara membujur. 
6. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi. 
Klasifikasi Ciliata berdasarkan motilitas:  
a. Ciliata motil, yaitu dapat bergerak bebas. 
Contoh: Paramecium, Didinium (pemangsa Paramecium), Balantidium coli.
b. Ciliata sesil, yaitu hanya hidup menetap, biasanya hidup permukaan dasar laut. 
Contoh: Vorticella, Stentor.
Tahap reproduksi aseksual dan seksual Ciliata (contohnya Paramecium ): 
 gambar dan tahapan Reproduksi Paramecium caudatum secara seksual (Konjugasi)

Tahapan Konjugasi pada Paramecium caudatum:
1. Dua Paramecium yang akan bereproduksi secara seksual dengan saling menempel (singami).
2. Mikronukleus mengalami meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid.
3. Dari hasil meiosis, 3 mikronukleus menghilang dan 1 mikronukleus mengalami mitosis menjadi 2 mikronukleus haploid.
4. Kedua Paramecium saling bertukar mikronukleus/ materi genetik (konjugasi).
5. Mikronukleus kedua sel yang telah melakukan konjugasi masing-masing mengalami fusi inti menjadi 1 mikronukleus diploid. Selanjutnya sel akan bereproduksi secara aseksual masing-masing. 6. Mitosis tiga tingkat menghasilkan 8 mikronukleus.
7. Dari hasil mitosis, 4 mikronukleus berubah menjadi 4 makronukleus, dan makronukleus milik sel itu sendiri menghilang.
8. Pembelahan biner dua tingkat menghasilkan 4 sel baru.

4) Sporozoa Sporozoa atau Apicomplexa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan memiliki siklus hidup kompleks.
Ciri Sporozoa:
1. Uniseluler.
2. Heterotrof.
3. Umumnya parasit.
4. Bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya atau mengikuti pergerakan yang terjadi di lingkungannya.
5. Melekat dengan sel inang menggunakan kompleks apikal yang terdiri dari kait dan penghisap.
6. Reproduksi secara aseksual dengan skizogoni (membelah diri pada tubuh inang tetap) dan sporogoni (menghasilkan spora pada tubuh inang perantara).
7. Reproduksi seksual dengan peleburan mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan).

Siklus hidup Plasmodium dengan inang tetap adalah nyamuk Anopheles dan inang perantara adalah manusia:

http://zoonosis.biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/385/2018/07/Siklus-hidup-Plasmodium-spp..jpg
1. Nyamuk Anopheles mengigit manusia (fase infektif). Air liurnya mengandung sel-sel Plasmodium dalam bentuk sporozoit dan zat antikoagulan yang merupakan anti pembekuan darah.
2. Sporozoit mengalir menuju hati, kemudian mengalami pembelahan menjadi merozoit.
3. Merozoit mengalir ke aliran darah dan menyerang eritrosit menjadi tropozoid, lalu melakukan sporulasi.
4. Tropozoid lalu matang dan keluar dari eritrosit, sehingga eritrosit mengalami lisis atau pecah (fase diagnosa). Pecahnya sel darah merah mengakibatkan tubuh manusia melakukan reaksi dengan menghasilkan gejala demam.
5. Tropozoid yang mengalami sporulasi dapat: a. Menjadi merozoit kembali dan menyerang eritrosit lain kembali, b. Menjadi gametosit.
6. Gametosit akan dihisap kembali oleh nyamuk Anopheles lain. Di dinding usus nyamuk, gametosit selanjutnya akan berkembang menjadi mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan).
7. Kedua gamet kemudian mengalami fertilisasi menjadi zigot.
8. Zigot berkembangan menjadi ookinet.
9. Ookinet berkembang menjadi ookista dan menghasilkan sporozoit.
10. Sporozoit yang matang akan dilepas ketika nyamuk Anopheles menggigit manusia, dan siklus berulang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar