Rabu, 16 Januari 2019

Kingdom Fungi

Fungi merupakan salah satu Kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup.
Ciri-ciri umum kingdom Fungi:
1) Eukariotik.
2) Uniselular dan multiselular.
3) Heterotrof.
4) Tidak berklorofil.
5) Dinding sel tersusun atas kitin.
6) Penghasil spora.
7) Tubuh bertalus.
8) Hidup di daerah lembap/mengandung zat organik.

Ciri-ciri di atas menggambarkan bahwa kingdom Fungi lebih dekat dengan kingdom Animalia ketimbang kingdom Plantae, ciri yang membedakannya adalah:
1) Animalia melakukan sistem pencernaan secara mekanik dan kimiawi (ingesti dan digesti).
2) Fungi melakukan sistem pencernaan secara kimiawi saja (digesti).

B. BENTUK-BENTUK FUNGI
Berdasarkan bentuk tubuhnya, fungi dibedakan menjadi:
1) Khamir ( yeast ), yaitu fungi uniseluler, dikenal sebagai ragi.
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI8Xr-souzyCZOf9qnjzfrj5uFIRJIrKBvlsSuuUiAoSt_RXRoWEOCfWv2xZWHgL8KaxWM0kwv7unq7OEw6o2rWHmu9ITvtNLEyMiBGjPo_yYzhu96dG0eLFf0XrUJYfnoOMTA6mphOirV/s1600/18.JPG



Contoh: Saccharomyces.

2) Kapang ( mold ), yaitu fungi multiseluler yang berbentuk benang/filamen. 
Contoh: Rhizopus oryzae (pembuat tempe), Aspergillus wentii (pembuat kecap).
3) Cendawan ( mushroom ), yaitu fungi multiseluler yang berbentuk tubuh buah ( fruiting body ). 
Tubuh buah dapat berbentuk: 
a. Payung, contohnya Lentinus edodes (jamur hioko/shitake). 
b. Kuping, contohnya Auricularia polytricha (jamur kuping). 
c. Setengah lingkaran, contohnya Ganoderma applanatum
d. Bulat, contohnya Volvariella volvacea (jamur merang).

C. KLASIFIKASI DAN REPRODUKSI FUNGI
Tubuh Fungi dalam bentuk vegetatif tersusun atas filamen yang disebut hifa.
Hifa kemudian membentuk jaring-jaring benang yang disebut miselium.
 Macam-macam hifa:
1) Hifa bersepta, yaitu hifa-hifa terpisah oleh sekat antar bagian selnya, tetapi tetap terdapat celah untuk perpindahan molekul. Hifa jenis ini terdapat pada divisi Ascomycota dan Basidiomycota.
2) Hifa senositik ( coenocytic ), yaitu hifa-hifa tidak terpisah oleh sekat antar bagian selnya, sehingga menjadi satu badan sitoplasma yang terdiri dari banyak sel. Hifa jenis ini terdapat pada divisi Zygomycota.
Fungi menghasilkan spora untuk reproduksi, dapat dilakukan secara aseksual maupun seksual.
Fungi berasal dari nenek moyang yang merupakan jamur primitif yang tergolong Divisi Chytridiomycota.
Klasifikasi divisi Fungi didasarkan atas perbedaan spora aseksual dan seksualnya.

Spora aseksual Fungi terdiri dari sporangiospora dan konidiospora.
Struktur tubuh vegetatif Fungi terdiri dari:
1) Sporangiospora/aplanospora Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini memiliki hifa senositik dan dimiliki oleh divisi Zygomycota. Struktur tubuh: 
a. Rhizoid, bentuk hifa yang menyerupai akar, digunakan untuk menembus subtrat dan menyerap makanan.
b. Stolon, bentuk hifa yang berada di permukaan substrat.
c. Sporangiofor, bentuk hifa berupa tangkai, terdapat sporangium di ujungnya.
d. Sporangium (columella), adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan.
e. Sporangiospora (aplanospora), merupakan spora aseksual Zygomycota.
Contoh Fungi dengan sporangiospora:
Rhizopus oryzae (pembuatan tempe)
Mucor javanicus (pembuatan tape)
Rhizopus stolonifer (pada roti basi)
Penyakit yang Disebabkan Oleh Jamur Rhizopus
Gambar. Rhizopus sp.

2) Konidiospora Struktur tubuh vegetatif/aseksual ini memiliki hifa bersepta dan dimiliki oleh divisi Ascomycota dan Basidiomycota. Pada Ascomycota, dinding sel terdiri dari zat tambahan berupa glukan dan selulosa. Pada Basidiomycota, ciri yang membedakan adalah ukurannya yang besar dan berbentuk tubuh buah. Pada fungi uniseluler (khamir), spora yang dibentuk berupa blastospora yang merupakan pseudohifa.
Struktur tubuh: 
a. Rhizoid
b. Stolon
c. Konidiofor, bentuk hifa berupa tangkai, terdapat konidia di ujungnya.
d. Konidia, adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan.
e. Konidiospora, merupakan spora aseksual Ascomycota & Basidiomycota.
Macam-macam susunan konidia:
a. Sederhana, konidia hanya berada pada satu konidiofor. 
Contoh: Geotrichium sp.
b. Bercabang, konidia berada di cabang-cabang konidiofor. 
Contoh: Trichoderma sp , Penicillum sp.

c. Koremium, konidia berkumpul membentuk agregat pada ujung konodiofor yang memanjang. 
Contoh: Aspergillus sp.
d. Pycnidium, konidia berada pada konidiofor yang berbentuk botol/labu yang dilengkapi ostium dan dinding pycnidial. 
Contoh: Phoma sp. e. Aservulus, konidia berada pada konidiofor yang mendatar. 
Contoh: Colletotrichum sp.
f. Sporodochium, konidia berada pada konidiofor yang menggunung. 
Contoh: Epicoccum sp.
Contoh Fungi dengan konidiospora:

Ascomycota 
Saccharomyces cerevisiae (pembuatan roti dan alkohol) 
Saccharomyces ellipsoideus (pembuatan minuman anggur) 
Aspergillus sojae (pembuatan kecap)

P e n i c illi u m n o t a t u m (penghasil antibiotik)


Basidiomycota 
Auricularia polytricha (jamur kuping) 
Pleurotes (jamur kayu) 
Lentinus edodes (jamur shitake) 
Volvariella volvacea (jamur merang)

 Deuteromycota adalah divisi dari kingdom Fungi yang digunakan untuk meng-klasifikasikan jamur yang tidak termasuk ke dalam divisi lainnya, karena spora seksualnya belum diketahui.  Deuteromycota disebut juga jamur tidak sempurna ( fungi imperfecti ).
Contoh fungi Deuteromycota: 
Microsporum
Trichophytan dan Epidermophyton (kurap) 
Tinea versicolor (panu) 
Epidermophyton floocosum (penyakit kaki atlet) 
Monilia sitophyla (pembuat oncom)

Namun setelah diketahui bahwa jamur ini bereproduksi dengan askospora, ia dipindah ke Divisi Ascomycota, dan namanya menjadi Neurospora crassa .

Proses reproduksi aseksual Fungi secara umum:
1) Kotak spora yang berisi spora matang akan pecah dan menyebarkan spora.
2) Spora yang jatuh di tempat yang tepat berkembang menjadi hifa jamur vegetatif.
3) Hifa kemudian membentuk miselium dan membentuk sporangiofor/konidiofor.
4) Sporangiofor/konidiofor kemudian membentuk kotak spora dan menghasilkan spora kembali.

Reproduksi seksual Fungi terdiri dari tiga jenis spora:
1) Zigospora, spora seksual Zygomycota.
2) Askospora, spora seksual Ascomycota.
3) Basidiospora, spora seksual Basidiomycota.

Reproduksi seksual Zygomycota dapat dilakukan dari dua hifa zigofor dari suatu jamur (homotalik) atau dua hifa zigofor dari dua jamur (heterotalik).
Tahap reproduksi seksual Zygomycota:
1) Dua hifa zigofor homotalik atau heterotalik yang telah memiliki gametangium akan saling bertemu.
2) Kedua hifa saling bertemu (singami).
3) Kedua hifa melakukan peleburan sitoplasma (plasmogami) dan pertukaran materi genetik (fase heterokaryotik).
4) Pertemuan menghasilkan zigosporangium yang berisi zigospora.
5) Zigospora yang siap untuk disebar mengalami perkecambahan (germinasi) dan peleburan materi genetik (karyogami), fase heterkaryotik berakhir.
6) Zigospora berkembang menjadi hifa dan terjadi reproduksi aseksual oleh sporangiospora.
7) Dihasilkan dua hifa baru dengan jenis berbeda yang kemudian siap bertemu kembali.


REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTA
Spora seksual Ascomycota ditemukan pada askus yang terletak di suatu tempat yang disebut askokarp (tubuh buah Ascomycota).
Berdasarkan askokarpnya, Ascomycota terbagi menjadi lima kelas:
1) Hemiascomycetes (Saccharomycetes)
Askus tidak memiliki askokarp (telanjang) dan tidak memiliki hifa. 
2) Plectomycetes 
Berbentuk bola yang tertutup oleh suatu dinding kleistosial yang disebut kleistotesium.
3) Pyrenomycetes 
Berbentuk botol/labu yang dilengkapi ostium (leher) dan dinding peritisial yang disebut peritesium. 
4) Loculoascomycetes Berbentuk botol/ labu yang dilengkapi ostium, namun tidak dilengkapi dinding peritisial yang disebut pseudotesium.
5) Discomycetes  Berbentuk piala terbuka dan askus berjajar membentuk himenium yang disebut apotesium.

Tahap reproduksi seksual Ascomycota:
1) Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) yang telah memiliki askogonium dan anteridium akan saling bertemu. Di bagian hifa lainnya, dapat terjadi reproduksi aseksual oleh konidiospora.
2) Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami) dengan jembatan dari askogonium, yaitu trikogin.
3) Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan sitoplasma (plasmogami) dan pertukaran materi
genetik (karyogami) pada askokarp dan terbentuk askus-askus berisi materi genetik (fase dikaryotik).
4) Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa kedua jamur dan fase dikaryotik berakhir.
5) Askospora meiosis menjadi total 4 spora.
6) Askospora mitosis menjadi total 8 spora.
7) Askus yang berisi askospora yang telah matang pecah dan menyebarkan askospora.
8) Terbentuk hifa baru, miselium baru, dan siklus berulang.

REPRODUKSI SEKSUAL BASIDIOMYCOTA
Spora seksual Basidiomycota ditemukan pada basidia yang terletak di suatu tempat yang disebut basidiokarp (tubuh buah Basidiomycota).
Berdasarkan basidianya, Basidiomycota terbagi menjadi tiga kelas:
1) Teliomycetes Basidia tidak berkumpul dan bersebelahan di dalam basidiokarp.
2) Plectomycetes Basidia berkumpul dan bersebelahan di dalam basidiokarp, dapat menutupi lamella, dan terlihat ketika telah matang.
3) Gasteromycetes Basidia berkumpul dan bersebelahan di dalam basidiokarp, dapat menutupi lamella, namun tidak terlihat ketika telah matang.
Tahap reproduksi seksual Basidiomycota:
1) Hifa dua jamur yang berbeda jenis (+/-) akan saling bertemu.
2) Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami). 3) Hifa (+) dan hifa (-) melakukan peleburan sitoplasma (plasmogami) dan pertukuran materi genetik pada basidiokarp dan terbentuk basidiobasidio berisi materi genetik (fase dikaryotik).
4) Terjadi peleburan materi genetik (karyogami) hifa jamur (+) dan hifa jamur (-), dan fase dikaryotik berakhir.
5) Basidiospora meiosis menjadi total 4 spora.
6) Basidiospora disebar oleh basidia-basidia dan membentuk hifa baru, miselium baru, dan siklus berulang.

D. CARA HIDUP FUNGI
Fungi mendapatkan zat anorganik dari lingkungannya, dengan menguraikan zat organik komplek dengan enzim (kimiawi).  Fungi umumnya hidup di daerah yang lembap dan mengandung zat organik secara kosmopolitan.  Cara hidup Fungi antara lain:
1) Saprofit, yaitu mengambil zat organik dari sisa-sisa organisme mati, biasanya merupakan dekomposer.
2) Parasit, yaitu mengambil zat organik dari organisme hidup lain yang merugikan inang.
3) Simbiosis mutual, yaitu mengambil zat organik dari organisme hidup lain yang saling menguntungkan.  Dalam melakukan simbiosis mutual dengan organisme lain, Fungi dapat membentuk lumut kerak dan mikoriza.
1) Lumut kerak ( Lichens ) Lumut kerak ( Lichens ) merupakan hasil simbiosis dari:
a. Jamur mikobion (Ascomycota atau Basidiomycota), dengan
b. Alga fikobion (Chlorophyta atau Cyanobacteria). Lumut kerak memiliki soredium, yang merupakan ganggang yang diselubungi hifa jamur, dan menghasilkan spora berupa soredia. 
Lumut kerak dianggap sebagai perintis dalam suksesi primer. Habitatnya terdapat di pohon, batu, atau tanah. 
Bentuk-bentuk lumut kerak:
a. Krustos, bentuknya seperti bercak/kerak pada pohon.
b. Folios, bentuknya seperti daun pada bebatuan.
c. Frutikos, bentuknya seperti serabut/jenggot/semak. Lumut kerak juga dianggap sebagai indikator kebersihan udara suatu tempat, makin banyak lumut kerak (terutama jenis frutikos), maka udaranya makin bersih.

2) Mikoriza 
Mikoriza merupakan hasil dari simbiosis dari jamur dengan akar tumbuhan. Mekanisme simbiosis mikoriza:
a. Jamur mendapat asam amino dan glukosa dari tumbuhan, dan  menyediakan air dan mineral bagi tumbuhan, menyediakan hormon pertumbuhan bagi tumbuhan, dan melindungi akar tumbuhan dari infeksi.
b. Tumbuhan memberikan hasil fotosintesis dan mendapat air dan mineral yang disediakan jamur. Mikoriza terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Ektomikoriza, yaitu hifa jamur menyelubungi akar tumbuhan, sehingga memperluas bidang penyerapan.
b. Endomikoriza, yaitu hifa jamur masuk ke dalam jaringan korteks, sehingga hifanya tidak terlihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar