Kamis, 20 Juli 2017

Virus

Karakeristik Virus

  1. Metaorganisme : peralihan benda mati dan benda hidup
  2. Aseluler : Belum dikatakan sebagai sel.
  3. Tubuh terdiri dari materi genetika dan kapsid.
  4. Materi genetika berupa DNA atau RNA saja.
  5. Kapsid tersusun oleh senyawa protein/polipeptida.
  6. Beberapa memiliki sampul berbahan lipoprotein.
  7. Beberapa memiliki enzim. Contoh: HIV memiliki enzim reverse transkriptase yang mencetak DNA dari RNA.

 
 Gambar 1. Struktur Virus
 Gambar 2. Perbandingan ukuran virus

Proses Reproduksi Virus --> Daur Lisis

  1. Adsorpsi : Virus menempel di sel inang
  2. Penetrasi/injeksi :Virus memasukkan materi genetika
  3. Replikasi/Sintesis :
  4. Virus memperbanyak materi genetik
  5. Perakitan :Virus merakit komponen virus
  6. Lisis :Virus keluar dari sel inang

Gambar 3. Proses Replikasi Virus


Virus pada bakteri
Virus dengan materi genetika DNA yang dapat menjadikan bakteri sebagai inang disebut bakteriofage.


Gambar 4. Struktur Bakteriofage

Virus Pada Tumbuhan

  • Tobacco mosaic virus (TMV) : bercak-bercak daun tembakau, terhambatnya pertumbuhan
  • Citrus leprosis virus (CiLV) : bercak-bercak daun jeruk
  • Tungro : kekerdilan padi      
  • Citrus vein phloem degeneration (CVPD) : degenerasi floem tanaman jeruk           
  • Bean golden mosaic virus (Begomovirus) : penyakit kuning tanaman cabai dan tomat        

Virus Pada Hewan

  • Polyoma virus : tumor hewan          
  • Rous sarcoma virus : tumor pada ayam       
  • Bovine papillomavirus : tumor pada sapi     
  • NCD virus : New Castle Disease (tetelo), diare, lunglai, batuk-batuk           
  • FMD virus : Foot and Mouth Disease (penyakit kuku dan mulut)   
  • Rabiesvirus : rabies  
  • Cowpoxvirus : cacar sapi     
  • H5N1 virus : flu burung       

Virus Pada Manusia

  • Influenzavirus : flu  
  • Rabiesvirus : rabies  
  • Mumpsvirus : gondong
  • H5N1 virus : flu burung
  • H1N1 virus : flu babi           
  • Hepatitis virus : hepatitis
  • Ebola virus : ebola   
  • Measles virus : cacar            
  • Rubella virus : campak
  • Poliovirus : polio
  • Herpes simplex virus : herpes
  • SARS-CoV (SARS-Coronavirus) SARS (severe acute respiratory syndrome)
  • Varicella zoster virus : cacar air, herpes zoster         
  • HIV : AIDS (acquired immuno-deficiency syndrome)         
  • Human papillomavirus : kutil dan kanker    
  • Dengue virus : demam berdarah       

Gambar 5. Virus Ebola
 Gambar 6. Virus Rabies

Pemanfaatan Virus
1) Vektor rekayasa genetika
Virus dapat direkayasa dengan disisipi gen yang menguntungkan.
2) Melemahkan bakteri patogen
Bakteri yang disisipi virus akan membentuk profage yang bersifat tidak ganas, sehingga sifat patogen menjadi lemah.
3) Pembuatan vaksin
Vaksin adalah antigen (virus) yang telah lemah atau hilang patogenitasnya dan dapat merangsang ingatan imunologis dan pembentukan antibodi dan interferon tubuh secara alami.
Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio oral (OPV), vaksin rabies, vaksin hepatitis B, vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella 



Rabu, 19 Juli 2017

Biologi

Makhluk Hidup Sempurna Bernama Manusia

Manusia sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal pikiran menjadi modal untuk terlaksananya kewajiban sebagai penjaga kelestarian bumi. Manusia mampu belajar dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu pengetahuan yang telah berkembang memberikan kemudahan bagi manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kualitas hidup.
Begitu pula dengan ilmu biologi yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejala kehidupan. Dengan ilmu biologi, manusia bisa lebih mengenal dan memahami dirinya, dan kembali lagi menyadari kewajibannya tadi yaitu salah satunya sebagai penjaga kelestarian bumi beserta isinya.
 
Gambar 1. Manusia sebagai makhluk berakal.

Biologi sebagai ilmu
Ilmu pengetahuan timbul sebagai hasil dari serangkaian proses berpikir manusia yang kemudian disusun secara sistematis. Semua disiplin ilmu memiliki syarat yang harus dipenuhi, antara lain memiliki objek, metode, sistematis, universal, objektif, analitis dan verifikatif.

Objek yang dipelajari ilmu biologi adalah makhluk hidup yang ada dan pernah ada di bumi. Dalam mengkaji ilmu biologi digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. Metode ini telah dibakukan dan digunakan oleh siapa saja. Ilmu yang dikembangkan dengan metode ini kebenarannya diakui secara ilmiah. Hal ini menjadi sifat verifikatif pada ilmu pengetahuan, kebenaranya ilmu bukanlah bersifat mutlak melainkan bersifat terbuka.
Gambar 2. Metode ilmiah

Kebenaran ilmu adalah kebenaran ilmiah, yang berlaku sampai ada bukti baru yang menentang atau menggugurkannya.
Untuk memudahkan pengkajian ilmu biologi, maka haruslah disusun secara sistematis, dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Konsep yang ada pun harus saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Kebenaran dalam suatu ilmu juga haruslah bersifat umum atau universal.

Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, menggambarkan kondisi, data dan informasi sebenarnya,  bebas dari prasangka dan kepentingan pribadi. Kajian dari suatu ilmu akan menuju hal-hal yang lebih khusus, oleh karena itu akan muncul cabang-cabang ilmu biologi yang lebih spesifik memperdalam ilmu biologi. Seperti contohnya mikrobiologi yang mempelajari jasad renik atau mikroorganisme. Genetika yang mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup. Atau evolusi yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka waktu yang relatif lama, serta hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.





Manfaat mempelajari ilmu biologi,
Perkembangan suatu ilmu diharapkan memberi kotribusi kepada kesejahteraan bagi kehidupan. Beberapa manfaat yang disumbangkan ilmu biologi diantaranya,
  1. Memberikan pemahaman yang dapat diterapkan untuk peningkatan kualitas hidup seseorang.
  2. Memberikan pengetahuan akan sumber daya hayati yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
  3. Menggiatkan manusia untuk melakukan terobosan dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup, melalui diversifikasi sumber daya alam hayati.
  4. Memberikan pengetahuan konservasi terhadap sumber daya alam hayati agar tercipta kelestarian, dan kembali lagi ke tujuan awal manusia yaitu penjaga kelestarian bumi beserta isinya.


Untuk menghindari penyalahgunaan teknologi, maka dikembangkan aturan-aturan baku atau etika yang harus diperhatikan oleh para ahli yang tertari pada objek kajain biologi yang disebut bioetika. Dalam bioetika terdapat aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait dengan pengembangan ilmu biologi.


Sumber
Moch, Anshori. Buku BSE biologi kelas 10 SMA,